Dua orang gadis kecil keluar dari sebuah toko permen. Di toko permen itu tersedia banyak sekali rasa, warna, bentuk dan harga permen yang murah meriah. Kedua gadis kecil kakak beradik itu, si kakak berumur 7 tahunan, sedang si adik berumur 6 tahunan dengan senyum gembira dan pipi merona sambil membawa sebuah tas kertas berwarna coklat berisi macam-macam permen. Sekeluarnya dari toko si adik meminta kakaknya untuk melepaskan lollipop dari plastiknya dan si kakak menurutinya. Saat si adik melahap lollipopnya si kakak berkata “Itu mama”. Si adik pun mengikuti arah pandang si kakak. “kenapa mama berpelukan sama Om Bram? Bukan dengan papa???” si kakak terdengar kesal. Si adik terus melahap lolliponya. Tiba-tiba si kakak berlari masih dengan tas kertas berwarna coklat itu, berlari ke jalanan, ke sebrang jalan di mana dia melihat sang mama. Tapi naas bagi si kakak, sebuah mobil melaju kencang dan…”Mamaaaaaaa” teriakan itu adalah panggilan terakhir si kakak untuk memanggil ibunya. Permen- permen itu berserakan. Putihnya salju tak mampu putihkan merahnya darah. Si adik menangis. Rasa manis pada permen lolly-nya tak mampu memaniskan kepahitan yang ada dalam palung hatinya sampai saat ini…dan si ibu, tak dapat membayar harga permen yang murah meriah itu.

-Aku- LILI KRISTAL UNTUK MAMA(ANGGIT SILVIA)